Rabu, 10 Agustus 2011

Tuhan Mengapa aku harus KUATIR ?

Sebagian besar manusia menghadapi dua macam kekhawatiran: keraguan akan kesanggupan Tuhan untuk menolong kita, dan risau tentang keteledoran dan ketidakbijaksanaan diri kita sendiri. Kita perlu membedakan dengan jelas di antara keduanya.

Seandainya kita diganggu oleh kekhawatiran yang pertama, kita perlu menyadari bahwa Tuhan mampu dan Ia sedang memerhatikan kita. Kekhawatiran semacam itu tidak patut bagi orang yang beriman. Sebaliknya, bila kita risau karena merasa khawatir, kita tentu tidak bisa mengerjakan berbagai hal dengan tepat.

Dalam 1 Korintus 9:27 Paulus berkata, "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." Paulus memunyai kekhawatiran yang masuk akal, bahwa manusia lahiriahnya dan kecenderungannya sendiri untuk berbuat dosa -- jika tidak diperiksa dengan baik -- kemungkinan akan menyebabkan kemuliaan Tuhan berkurang di dalam hidupnya. Ini adalah kekhawatiran yang dapat dibenarkan.

Sebaliknya, kesaksian Paulus di dalam Filipi 4:11 mengatakan bahwa ia "telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." Pada bagian ini, ia menunjukkan aspek lain dari kekhawatiran -- apakah Tuhan telah melupakan kita dan apakah Ia dapat membebaskan kita. Rasul Paulus menunjukkan bahwa ia dapat merasa puas karena ia tahu bahwa Tuhan mengetahui, Tuhan memerhatikan, dan Tuhan dapat bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Karenanya, ia dapat menerima segala keadaan tanpa rasa khawatir, entah keadaan itu baik untuknya atau tidak.

Berikut ini beberapa kebenaran yang akan membantu kita mengalahkan kekhawatiran.

1. Tuhan mengetahui keadaan kita.

Mazmur 139:8-10 mengatakan, "Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku."

2. Kita tidak dapat mengubah keadaan kita dengan terus khawatir.

Saat saya berada di dalam pesawat terbang dan terjadi hujan badai, saya merasa khawatir apakah pesawat itu sanggup melewati keadaan tersebut. Kekhawatiran saya tidak berguna sedikit pun untuk menolong pilotnya ataupun untuk menghentikan hujan badai itu. Jika kita menyadari bahwa kekhawatiran kita tidak dapat mengubah keadaan kita, kita mungkin malah menertawakan diri sendiri karena merasa khawatir.

3. Kenyataan yang kita hadapi tidak seburuk yang diperkirakan.

Kadang-kadang pada saat saya harus berbicara dengan para sarjana yang kritis serta para tamu istimewa di antara hadirin, saya betul-betul merasa khawatir. Kemudian saya sadar bahwa kekhawatiran saya tidak beralasan; keadaannya tidaklah seburuk yang saya pikirkan mengenai mereka. Biasanya begitulah keadaannya. Kita repot memikirkan berbagai hal lalu semuanya ternyata tidak sesulit yang kita perkirakan waktu kita dikuasai kekhawatiran.

4. Tidak semua hal harus menyenangkan.

Sebagai orang-orang Kristen yang dewasa, kita perlu belajar untuk menerima apa yang terjadi pada diri kita, sepanjang itu bukan merupakan akibat dari dosa yang dengan sengaja diperbuat. Janganlah berpikir, "Yah, seandainya saya tidak di sini" atau "Seandainya saya berani melakukan ini atau mengatakan begitu." Kita melayani Tuhan yang Mahakuasa yang memperkenankan berbagai hal terjadi pada kita demi kebaikan kita. Kita mengetahui hal ini dari kitab Ayub, dan kita harus berjuang untuk belajar menerima berbagai keadaan seperti halnya Ayub, dengan tidak bertanya-tanya apakah kehidupan ini mungkin berbeda seandainya kita melakukan sesuatu yang lain.

5. Orang-orang yang suka khawatir tidak banyak mencapai penyelesaian.

Perhatikanlah orang-orang beriman di dalam Kitab Suci, yang dihadapkan kepada keadaan-keadaan yang memaksa, yang dengan mudah dapat menimbulkan rasa khawatir. Abraham disuruh meninggalkan negeri leluhurnya; ia dapat saja khawatir ke mana ia harus pergi. Ester tentu dapat begitu khawatir tentang kemungkinan ia harus menjalani hukuman mati apabila ia menemui raja, sehingga ia bisa saja tidak melakukan hal tersebut. Yusuf di dalam penjara dapat khawatir bahwa Tuhan telah melupakan dirinya, dan apakah mimpinya dulu akan menjadi kenyataan. Debora, pada saat berdebat dengan Barak tentang hasil suatu pertempuran dapat bertanya-tanya dalam hatinya, apakah segala usahanya untuk membawa orang ini bekerja bersamanya akan betul-betul menghasilkan hal-hal yang tepat. Tetapi seandainya orang-orang itu dikuasai oleh kekhawatiran, apakah mereka akan pernah menjadi pemimpin-pemimpin yang berhasil?

"... Bagi Allah, segala sesuatu mungkin." (Matius 19:26) -- kita tak perlu khawatir mengenai Dia. Dan kalau pun ada rasa khawatir atas diri sendiri yang dapat dibenarkan, jenis kekhawatiran ini pun jarang memberikan hasil. Jauh lebih baik bila kita mengerjakan apa yang memang perlu dikerjakan, lalu membiarkan hasilnya di dalam tangan Bapa kita yang penuh kasih.

referensi dari buku: Penerapan Praktis: Pola Hidup Kristen
Penulis: Hudson T. Armending
Penerbit: Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang; Yayasan Kalam Hidup, Bandung; Lembaga Literatur

Minggu, 07 Agustus 2011

Allah tahu apa yang dikerjakan-Nya. (MAZMUR 62:8-13)

Ketika Allah ingin melatih seseorang, menguatkan seseorang, memperlengkapi seseorang; ketika Allah ingin menguji Kemurnian Kasih yang dimiliki seseorang; ketika Allah juga ingin menguji perasaan sayang dan cinta seseorang kepada lawan jenisnya; ketika Allah ingin membentuk seseorang untuk memainkan peran yang mulia; ketika Dia berhasrat sepenuh hati-Nya untuk menciptakan seseorang yang sangat hebat dan pemberani sehingga membuat seluruh dunia kagum; ketika Allah membentuk seseorang melalui kebimbangan, kegalauan dalam setiap pergumulannya.

Perhatikan cara-Nya dan perhatikan jalan-Nya! Bagaimana DIA dengan keras DIA menyempurnakan orang yang DIA pilih! Bagaimana Dia memukulnya dengan palu dan melukainya, dan dengan kuat mengubahnya menjadi bentuk ujian percobaan dari tanah liat yang semuanya itu hanya dimengerti oleh Allah.

Sementara hati kita yang tersiksa menangis. pikiran kita kacau dan akhirnya pun kita mengangkat kepala kita  sambil memohon kepada Allah melalui Doa.

Lihat! Bagaimana Dia membengkokkanmu tetapi tidak mematahkanmu,bagaimana DIA memukulmu dengan palu yang besar tetepi todak melukaimu, Bagaimana DIA membakarmu dan meleburmu agar kau mudah untuk dibentukNya.
Lihat..!!

bagaimana DIA menempamu dan membentukmu lewat kebaikan, Kasih dan PenyertaanNya. (MAZMUR 62 :8-13)

Sabtu, 06 Agustus 2011

Cinta dan Hauslah akan Firman Tuhan

Pada suatu saat ada beberapa temanku yang berkata,bagaimana kalau kita PA 5 jam ato mau 10 Jam ato 5 hari ato bahkan 1 minggu???
namun jawaban dari teman yang di ajak adalah Waddduuuhhh serius?? aahhh...parah gila bener...
seharusnya menurutku saat ada pertannyaan seperti itu jawaban kita adalah
Yukk...ayu (dengan semangat)

kenapa jawaban kita harus ayo??
karena,
Firman itu sangatlah Luas, dan sangatlah dalam, serta Firman itu dapat menenangkan diri kita..
saat kita sedih, suka, bergumul, bingung, dll , Firmanlah yang kita butuhkan.

aku punya sedikit gambaran tentang firman, namun mohon maap klo ada dari teman2 yang kurang setuju...mohon diberitau saja ke gw...

banyak bilang firman itu seperti air, namun gw coba yang lain,
"Firman itu Bagaikan Api"

1.BERBAHAYA.
Segala sesusatu menjadi berbahaya bila salah digunakan atau penggunanya jahat dan bodoh, dan tidak sesuai dengan apa Fungsinya, seperti pulpen dibuat untuk melempar, gitar dipakai untuk memukul, dll. Demikian Firman Tuhan, memang firman Tuhan berkuasa untuk menegur dan memperbaiki kelakuan kita, akan tetapi jika menggunakan Firman Tuhan digunakan sebagai kesombongan dan mencela orang lain, maka fungsi Firman itu sesungguhnya ga tercapai,sama sekali, bahkan menimbulkan hal yang buruk. seharusnya Firman itu digunakan untuk menyadarkan dan memenuhi kehidupan seseorang, sehingga tujuan Firman itu tercapai.

2.TAK DAPAT DISENTUH.
Ya, api.. yang satu ini memang tak dapat disentuh dan diraba. siapa yang mau menyentuh api??? Meskipun api itu nyata , karena dapat kita lihat kan??
Demikianlah Firman Tuhan, perkataan Tuhan dalam Firman tak akan dapat disentuh tapi dapat kita lihat ( ALKITAB dan Firman yang menjadi daging “YESUS”).dan Firman tak dapat diganggu gugat, tidak dapat berubah. Firman-Nya tetap selama-lamanya. Justru dalam hal ini Firman Tuhan-lah yang dapat menyentuh hati kita. Yang benar-benar nyata dapat mengubah hidup kita, lewat Firman banyak orang yang diubahkan.

3.MENGSTERILKAN / MEMBERSIHKAN.
Waktu masih di sma jika mau membersihkan air dari kuman/bakteri, kita menggunakan api untuk memanaskan air sampai suhu dimana kuman / bakteri tidak dapat hidup sehingga air itu steril.sama juga ketika kita minum air yang kita minum,yang sebelumnya harus dipanaskan 100’, sehingga air itu bisa kita gunakan untuk minum.
Demikianlah dengan Firman Tuhan, Firman Tuhan akan meng-sterilkan hidup kita dari segala yang jahat. Kita terlindung dari ajaran-ajaran yang sesat, dan Iblis pun mungkin akan tidak tahan dekat dengan kita dan menjauh melihat tingkah laku kita yang sesuai dengan Firman Tuhan. Rohani kita pun akan menjadi sehat dan tidak mudah diombang-ambingkan, STABIL...

4.MEMBAKAR.
Yang dibakar itu biasanya sampah. Ga ada orang yang malah menyimpan sampah. Sampah biasanya sesuatu yang tidak berguna atau mengganggu.sehingga harus dibuang dan dimusnahkan.
Yaudah sebaiknya kita bakar sampah-sampah dalam pikiran kita dengan mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan. Seperti ketika gelas yang sangat kotor kita isi dengan air terus-menerus sampai gelas itu bersih, dan akan banyak orang yang mau memakainya. Seperti itulah Firman Tuhan, yang akan membersihkan hati kita dari kotoran-kotoran itu.

5.MENGHANGATKAN.
Kalau kita kedinginan kita perlu kehangatan.
Disaat hidup terasa tidak berwarna, cobalah untuk mencoba membaca Firman Tuhan. Firman Tuhan berkuasa untuk menghangatkan hati kita agar menjadi tentram dan berkuasa memberikan hidup bagi jiwa kita.

6.MENGHANGUSKAN.
Kalau sesuatu menjadi hangus pasti menjadi jelek dan hitam bukan?
Kita juga bisa dibuat hangus oleh Firman, tapi bukan kita yang akan dihanguskan melaikan tindakan dosa-dosa yang kita lakukan. Melalui Firman kita ditegur atas dosa tersembunyi ( dosa dimana hanya kita dan Tuhan yang tau ) yang kita lakukan sehingga kita pun akan menyadari bahwa diri kita memerlukan kasih Tuhan melalui FirmanNYA yang memulihkan kita dan memutihkan kita.

7.MEMBUNUH.
Berarti menghilangkan suatu nyawa. Nyawa siapa?
Tentu lawan kita yaitu Iblis. Kalau punya nyawa berarti memiliki kehidupan, dan Firman Tuhan akan membunuh kehidupan Iblis dalam diri kita.
Sifat-sifat kita yang buruk dan jahat, bisikan-bisikan Iblis, akan terbunuh oleh Firman Tuhan. Tapi,kita harus terus membaca dan mencintai serta melakukan Firman Tuhan dalam Hidup kita, karena iblis bisa hidup lagi, dan menguasai hati kita lagi. Maka dari itu hanya Firman Tuhan yang bisa menjaga kita dari iblis.

8.SUMBER CAHAYA.
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).
Ya, api merupakan terang penuntun jalan kita saat kita ada di tempat yang gelapp agar tidak salah arah serta dapat membuat kita melihat yang samar-samar menjadi lebih jelas.
Jadi, Firman Tuhan merupakan panduan untuk menetapkan langkah kita dalam setiap persoalan. Kita dapat melihat jalan keluar dari setiap masalah kita melalui Firman. Dan dengan Firman sebagai sumber cahaya juga, maka dapat mengubahkan hati orang-orang yang belum tahu jalan keselamatan menuju kepada keselamatan yang kita ketahui. Orang akan tahu mana yang benar dan mana yang tidak.

9.MENEMPA.
Kalau dalam dunia pandai besi, biasanya api digunakan untuk menempa sehingga senjata besi dapat dibentuk dan menjadi kuat.
Begitu juga Firman Tuhan,Itu yang membentuk iman kita dan meneguhkan diri kita.sehingga kita mampu untuk menjalani kehidupan dan godaan2 dunia ini.

10.BERMANFAAT.
Dunia tanpa api bagaikan dunia tanpa mu disisiku, hahahaha...
Kenapa? Waktu memasak, pembangkit listrik, bahan bakar, dll. Kita memerlukan api. Dan jika semuanya itu tidak ada, bias bayangkan gak??, bagaimana hidup kita? Mungkin akan berwarna hitam putih. Seperti itulah hidup kita tanpa Firman Tuhan yang memberikan warna seperti pelangi yang sangat indah, yang bisa membuat hati kita tentram, dan damai.

Api juga dilambangkan dengan SEMANGAT.
klo kita ga semangat itu karena Firman gak melimpah dalam Hidup kita, namun sebaliknya kita akan semangat dengan adanya Firman dalam hati kita. dan kita akan lebih menghargai hidup kita dan mengisinya dengan hal-hal sesuai dengan Firman, karena Firman itu ada dalam kita.
Maka dari itu teman-temanku, supaya kita semangat dalam pelayanan kita, hidup kita ,marilah kita cintai Firman Tuhan, dan hauslah akan Firman Tuhan, carilah Firman ITU, sehingga akan banyak hal yang kau akan dapat karena Firman itu tidak Terbatas..

Jadi bagaimana???
masih berfikir dan menjawab seperti dibagian atas tadi???

Marilah kita nyalakan semangat Api-Nya dalam diri kita dengan menghidupi FirmanNya.

Tuhan Yesus Memberkati

AKU = GEREJA = KAMU

Tidak ada penonton didalam gereja Tuhan. Semua adalah pemain. Setiap Minggu kita duduk dibangku gereja, kita menyanyikan lagu pujian, kita mendengarkan kothbah yang diberitakan, dan kita pulang, demikian kita ulangi lagi minggu depan. Seakan kita adalah penonton, dan mereka menyebut kita jemaat biasa, mereka memanggil kita anggota gereja. Kita hanya datang dan mendengarkan, lalu pulang. Memang tidak salah dengan sebutan jemaat atau anggota, tetapi kita harus menyadari bahwa kita bukan penonton di gedung gereja seperti sedang menonton konser.
"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih". (Efesus 4:16)

Setiap bagian dari tubuh Kristus, yaitu jemaat Allah, mempunyai tugasnya masing-masing. Tubuh Kristus terbentuk oleh pelayanan semua bagian dari tubuh tersebut, bukan hanya pelayanan dari pedeta, sintua, tetapi semua orang yang menyebut dirinya jemaat Allah, adalah bagian dari tubuh Kristus yang mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Mereka adalah pelayan-pelayan Tuhan, mereka adalah pemain didalam gereja Tuhan, bukan penonton. Contohnya PS,VG,FUTSAL, atau apapun wadah yang ada digereja kita ini, kita memiliki tugas dan anugerah masing2, anggaplah PS,VG,FUTSAL itu adalah Tubuh Kristus…
Apakah kita yang ikut ambil bagian di dalamnya hanya datang Latihan dan selesai latihan pulang?

Banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini, karena itu pertumbuhan gereja Tuhan menjadi lambat, sebab setiap bagian dari tubuh tidak berfungsi, dan kita menyebut diri kita hanya jemaat biasa…misalkan banyak orang yang bertanya, kog naposobulung sepertinya lama kelamaan naposobulung itu meredup yah???(Kegiatannya) nah disini bukan karena dana yang terbatas,ato kurangnya dukungan,dll..tetapi karena bagian2 dari naposo sendiri(pribadinya) yang banyak mati,yang hanya jadi penonton dan penikmat saja….seharusnya kita sebagai naposo haruslah saling bantu membantu satu sama lainnya tidak hanya mengandalkan pengurus ato apapun dan satu lagi harus sehati sepikir setujuan (Filipi 2:5)…sehingga nantinya naposo durensawit akan menjadi naposo yang bertumbuh dalm iman dan perbuatan dan akan di sebut sebagai GEREJA HIDUP.

Didalam tubuh Kristus, setiap orang mempunyai bagiannya masing-masing, tidak semua menjadi rasul, tidak semua menjadi nabi, menjadi pengajar, tetapi setiap orang diperlengkapi oleh Allah pekerjaan baik yang harus mereka lakukan sebagai bagian dari anggota tubuh yang berfungsi (Efesus 2:10). Jika kita membayangkan melayani itu hanya menjadi rasul, nabi, guru, gembala dan penginjil, maka kita tidak akan pernah sampai kepada kepenuhan tubuh Kristus. Kita` seharusnya melayani dengan karunia-karunia yang telah diberikan Roh kepada kita secara khusus.

Karena itu, nasihat Firman Tuhan, "berusahalah untuk mengetahui karunia apa yang diberikan kepada kita", berusahalah untuk tetap tinggal didalamnya, maka Allah akan menyempurnakan pelayanan dari setiap bagian tubuh Kristus. Jangan membayangkan untuk menjadi nabi, guru, rasul, pengijil atau gembala, tetapi mari kita melihat apa karunia kita (Roma 12:3-4).

"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. . . ." (Roma 12:4-8).

Tiap orang dilengkapi Tuhan dengan karunia yang berlainan, karena itu carilah tahu apa karunia utama anda, dan layani masing-masing anggota tubuh Kristus dengan karunia tersebut, baik menasihati, melayani, memperhatikan, membimbing, mengajar, memberi dan lain-lain. Setiap jemaat mengambil peran masing-masing didalam tubuh, mereka semua adalah pemain, bukan penonton didalam gereja. Pantaskah kita berdiam diri, menjadi penonton didalam gereja?
Hanya merasa cukup datang dan mendengar setiap minggunya. Kita tentu tidak pantas disebut anggota tubuh Kristus, sebab kita adalah bagian tubuh yang mati dan tidak berfungsi. Jangan biarkan kita menjadi gereja yang mati, yang hanya diam duduk lalu pulang tanpa berbuat apa2.

Mulai hari ini, mari kita terlibat didalam pelayanan dengan bersungguh-sungguh, bukan untuk menjadi pekerja gereja, bukan untuk menjadi pendeta, sintua atau jabatan-jabatan lainnya dalam organisasi gerja, tetapi melalui karunia yang kita terima, masing-masing kita melayani sesama anggota tubuh Kristus. Bukankah Galatia 6:2 berkata, "Bertolong-tolongan lah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Kita melayani Allah, adalah melayani manusia, melayani mereka orang-orang beriman, saudara-saudara kita didalam Kristus.

Mari kita sebagai bagian dari tubuh Kristus, mengambil peran kita masing-masing dan berfungsi selayaknya anggota tubuh yang hidup. Agar Gereja Hidup itu adalah kita. Layanilah saudara seiman dengan karunia yang telah diberikan Roh kepada kita, dan mari kita saling mengasihi dan tolong menolong.

Menjalani Hidup dengan penuh kesabaran dan peka dengan rencana Tuhan

Terkadang kita manusia selalu menuntut yang sangat berlebihan dari Tuhan...(manusia yang egois)
kita juga manusia yang penuh dengan keinginan hidup instan....segalanya instan...
tapi tidakkah kita sadar, bahwa jika hidup ini berjalan serba cepat apakah akan ada pengalaman yang menarik untuk kita kenang???ato kita ingat....

Tuhan itu memang MAHA TAHU...
Dia tau apa yang terbaik untuk kita...terkadang memang hal yang menurut kita baik itu belm tentu jadi yang terbaik untuk kita di mata TUHAN....


gini...
ada sebuah ilustrasi....(mudah2an mengerti saat membacanya)

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.

Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.

karena aku gak sabar ingin cepat2...
Aku mendesak, mendorong, memarahinya, lalu kemudian Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf,
serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"
tapi aku tetap gak sabar...

akirnya..
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, dan keong pun terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, dan terus berusaha merangkak ke depan...

Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan...
padahal secara logika keong kan lama banget jalannya...

Mengapa sih Tuhan,,anehh?
seharusnya aku Biarkan saja keong merangkak sendirian, aku kesal dibelakang. mempelankan langkahku, dan menahan nafsuku serta berusaha menenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga yang begitu harum , tidak ku sangka ternyata tempat dimana aku mengajak keong itu jalan2 adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin pagi , ternyata angin pagi demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung...
Aku lihat langit penuh awan yang cerah...
saat itu,,,,Barulah aku teringat dan tersadar , Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya...
"He's here and with me for a reason"


sedikit ada kata2 mutiara dari sumber2 maya...

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..

_GBU all_

Jumat, 05 Agustus 2011

Hal Mengasihi dalam Kitab Filemon

alfredosinaga89@gmail.com
KASIH tanpa Syarat dan penuh Kerelaan
(Filemon 1 – 21)

Memerlakukan orang lain seperti diri sendiri adalah salah satu kebaikan dalam Kristen yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebaikan ini adalah buah dari kematangan hubungan kita dengan Yesus. Hubungan yang telah kita pelihara dan tingkatkan di dalam kehidupan kita misalkan melalui Saat Teduh kita, Jam Doa kita, penyerahan diri kita sepenuhnya di dalam pergumulan kita, dan lain-lain. Pada dasarnya setiap orang ingin diperlakukan dengan baik oleh sesamanya, betul bukan?

Tuhan Yesus di dalam Matius 7: 12 dan 22: 39 menekankan pentingnya kita memerlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh sesama kita.pasti dalam hidup kita, kita mau selalu di perlakukan baik oleh orang lain. Sekarang pertanyaannya, Pernahkah kita memberikan apa yang kita sangat inginkan kepada orang lain?
Sebagai contoh : ketika kita sangat menginginkan suatu barang yang mungkin sangat mahal harganya sehingga kita sangat sulit untuk mendapatkannya, dan tiba-tiba orangtua kita atau saudara kita ingin membelikannya untuk kita,betapa senang bukan hati kita, namun coba kalau barang yang sudah kita punya itu kita berikan kepada orang lain, apakah kita mau? Apakah kita dengan rendah hati memberikan barang itu? Butuh kerelaan yang sangat besar, bukan, untuk melakukan hal itu?

Hidup akan terasa indah dan nyaman jika kita, dalam memerlakukan orang lain ialah seperti halnya kita sendiri ingin diperlakukan oleh mereka dalam kehidupan kita di mana pun kita berada. Dasar dari tindakan itu ialah Kasih. Jika tidak ada Kasih tidak mungkin seseorang berbuat demikian pada sesamanya.

Pada saat ini kita akan belajar bagaimana mengasihi dari surat Paulus kepada Filemon. Tokoh cerita dalam surat ini ialah Paulus, Filemon, dan Onesimus. Sepintas kita dapat melihat bahwa isi surat ini adalah permohonan Paulus agar Filemon mau menerima kembali kehadiran Onesimus dalam kehidupan Filemon (ayat 8-22). Jika kita perhatikan lebih dalam lagi di dalamnya, maka isi surat ini memuat “Kasih antar sesama manusia”. Kasih yang mengajak dan mengajarkan kita semua untuk memerlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh sesama kita. Kasih yang penuh dengan kerelaan tanpa syarat.
Sama seperti Kasih yang Allah Bapa berikan pada kita melalui anaknya Yesus yang telah mati dikayu Salib.

Ada beberapa hal yang diperlihatkan Paulus kepada Filemon.

1.      Kasih itu mengampuni.
Paulus berkata dan mengajukan sebuah permintaan kepada filemon agar dia mau menerima kembali onesimus padanya. Mungkin dalam kitab ini tidak terbukti jelas kesalahan apa yang dilakukan oleh onesimus kepada filemon, namun melalui permohonan ini Paulus sedang mengajarkan kasih yang mengampuni pada sesama yang  bersalah kepada kita.

2.      Kasih itu menerima sesama apa adanya
Paulus meminta Filemon untuk menerima Onesimus apa adanya. Paulus meminta Filemon menerima Onesimus yang sekarang ini kembali kepadanya. Paulus berharap penerimaan Filemon terhadap onesimus adalah penerimaan seutuhnya terhadap kelebihan dan kekurangannya, masa lalu maupun masa kininya. Pada bagian ini Paulus sedang mengajar Filemon, dan kita juga, untuk menghayati kasih yang menerima orang lain apa adanya. Menerima keadaan seseorang tanpa melihat apakah dia musuh atau teman. Sering kali kita menilai orang terlalu cepat, entah dengan pertimbangan apa. Mungkin masa lalunya, atau parasnya, atau apapun itu yang membuat kita cepat untuk menilai tentang seseorang (baca Yakobus 2: 1-4).

3.      Kasih itu memberi sesuatu tanpa syarat (Kasih yang penuh dengan Kerelaan)
Paulus sangat rindu agar onesimus diterima oleh filemon dengan penuh kesungguhan, sehingga paulus terus menerus berkata-kata dalam tulisannya kepada filemon untuk menyadarkan sekaligus meyakinkan filemon tentang onesimus. Dalam hal ini paulus ingin mengajarkan kita, bahwa kasih haruslah memberikan Kasih tanpa syarat dan penuh dengan kerelaan, karena jikalau tidak demikian maka nantinya kita akan menuntut kembali apa yang telah diberikan sebelumnya.

4.      Kasih itu memerlakukan orang lain sebagai pribadi yang berharga dimatanya
Di ayat 16 Paulus mengajukan permohonan yang mengajak Filemon untuk memerlakukan Onesimus sebagai pribadi yang berharga dimatanya. Status Onesimus yang dahulunya adalah hamba dari filemon, kini filemon haruslah memerlakukannya bukan seperti hamba lagi, melainkan sebagai sesama manusia, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Paulus, melalui permohonan ini, sedang mengajar Filemon, dan kita juga tentang, Kasih yang lebih menghargai orang lain, dan Kasih yang tulus, yang membuat seseorang merasa dirinya berharga dihadapan kita dan dihadapan Tuhan, sama seperti kita ingin diperlakukan seperti itu

Apa yang Paulus sampaikan kepada Filemon, dan kepada kita semua, adalah penerapan ajaran Yesus yang menekankan pentingnya memerlakukan orang lain sebagai pribadi yang berharga di mata Allah dan di mata kita sendiri. Dalam Lukas 10: 25-37 Yesus mengajarkan kita hal tentang Mengasihi sesama kita dan siapa sesama kita itu. Kristus mengatakan Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Itulah hukum yang terutama dan yang pertama., Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Maka kini marilah kita hidup di dalam Kasih, dan menjadi Garam dan terang dunia yang selalu memancarkan Kemuliaan Allah dalam setiap tingkah langkah hidup kita.