Surat :
Surat paulus kepada Filemon
Tertuju : Filemon ( Orang kolose )
Penulis : Paulus
Tema : Perdamaian dan Kerelaan
Tanggal Penulisan : Sekitar 62 M, ditulis pada saat di penjara.
Tema : Perdamaian dan Kerelaan
Tanggal Penulisan : Sekitar 62 M, ditulis pada saat di penjara.
Latar Belakang
: Surat Filemon adalah surat tersingkat/terpendek yang ditulis oleh Paulus pada
saat dia ada di dalam penjara diroma.Surat ini ditujukan kepada Filemon yang
ada di kota Kolose pada masa itu. Pada masa itu jarak dari kota Roma - Kolose
kira-kira sekitar 10.000 km. Filemon adalah seorang hamba Tuhan, yang sangat
penuh dengan kasih (ayat 5), dia senang memberitakan injil juga pada saat itu di
kota kolose pada jaman itu.
Salam
: 1-3 Dari paulus, seorang hukuman karena
Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada filemon yang kekasih
teman sekerja kami dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus,
teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: “Kasih Karunia dan Damai
Sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.”
ð
Jika kita lihat salam paulus pada surat
Filemon ini adanya perbedaan salam-salam paulus pada surat-suratnya yang
lain,
ada 5 kategori salam yang disampaikan paulus dalam setiap suratnya:
1.
Dari paulus, Rasul Yesus Kristus dan Hamba Yesus Kristus;
2. Dari paulus
Rasul Yesus Kritus;
3. Dari paulus
Hamba Yesus Kristus;
4. Dari paulus;
5. Dari paulus,
seorang hukuman;
Dalam surat
kepada filemon paulus menggunakan salam “Dari paulus, seorang hukuman karena
Yesus Kristus”. Tentunya sangat berbeda dengan surat-suratnya yang lain,
memang ketika saat itu kondisi paulus sedang ada di dalam penjara diroma oleh
karena pemberitaan Injil Kristus, coba kita lihat pada kata “Karena Yesus
Kristus” ,kalimat itu juga menunjukkan bahwa paulus “seseorang yang telah
mengorbankan kebebasannya demi Yesus Kristus”. Dalam hal tentang salam ini,
paulus seperti ingin meruntuhkan struktur perhambaan pada masa itu dari dalam
(lewat perkataan) secara halus. Dan disini paulus juga ingin mengubah pandangan
tentang hubungan tuan dan hamba untuk kembali kepada Injil Kristus Yesus.
Ucapan Syukur : 3-7 Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku
mengingat engkau dalam doaku, karena
aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu
kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut
mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari
kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang
kudus telah kauhiburkan, saudaraku.
ð
Paulus dalam ungkapan ucapan syukur ini
sepertinya ada sebuah penilaian tentang siapa dan bagaimana filemon itu. Bisa
dilihat dari setiap penilaian-penilaian yang dituliskan oleh paulus : “karena
aku telah mendengar Kasihmu kepada semua
orang kudus”, “...tentang Imanmu kepada Tuhan”, “...persekutuanmu di dalam
Iman”. Dari data ini kita bisa membayangkan seperti apa karakter filemon pada
saat itu, dia adalah seseorang yang hidup dalam Kristus, penuh dengan kasih,
dan seorang hamba Kristus. Namun, jika kita perhatikan dengan teliti kata-kata
paulus pada ayat 5 dan ayat 7. “Kasihmu kepada semua orang kudus” (ayat 5) ó “...sebab
hati orang-orang kudus”(ayat
7), akan ada yang menarik dikatakan paulus. ketika di ayat 5 paulus berkata “semua orang kudus” sedangkan di dalam
ayat 7 paulus berkata “orang-orang kudus.
Maksudnya adalah bahwa filemon dalam kasihnya tidak sepenuhnya menghiburkan
hati semua orang kudus yang ada di kolose (semua
berarti “keseluruhan orang-orang kudus”) melainkan kata paulus pada ayat 7,
“hati orang-orang kudus (orang-orang
kudus berarti “sebagian besar dari semua orang kudus”).
Dalam
hal ini paulus ingin sedikit memperingati filemon lewat kata-kata / kalimat
yang halus, yaitu dalam kalimat “semua
orang kudus” dan “orang-orang kudus”.
Yaitu paulus memperingatkan kepada filemon bahwa seharusnya dia bukan hanya
menghiburkan hati orang-orang kudus saja melainkan hati semua orang kudus yang
ada di kolose. dan selain itu Paulus juga seperti ingin mengingatkan kepada
filemon bahwa dia seharusnya dalam memberikan Kasihnya dia tidak
setengah-setengah namun dengan penuh dan utuh serta dengan penuh kerelaan
kepada semua orang. Dalam ayat 6 paulus pun juga seperti terus mengingatkan
filemon agar Imannya terus turut bekerja dalam mengerjakan pengetahuan akan yang baik diantara kita untuk Kristus.
Permintaan
Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus
: 8-22
Sebelum kita masuk dalam pembahasan ayat
8-22, mari kita kenali dahulu siapakah Onesimus itu. Dalam Kolose 4:9 ,Onesimus
dikatakan berasal dari Kolose, dia bertemu dengan paulus ketika paulus
dipenjarakan di roma saat itu. Banyak yang mengatakan bahwa onesimus lari dari
kolose ke roma karena dia mencuri sesuatu dari tuannya yaitu filemon, ada juga
yang berkata bahwa onesimus sengaja pergi ke roma untuk mendengarkan pengajaran
dan bertemu dengan paulus, namun semuanya itu hanyalah sebuah dugaan. Itulah
sedikit banyak tentang siapa onesimus.
Pada ayat 8-11 keseluruhan berisi
tentang dimana paulus mengajukan kepada filemon tentang onesimus agar, filemon
mau menerima onesimus kembali untuknya. Di dalam ayat 10 paulus berkata bahwa
ia menemukan onesimus ketika dia ada didalam penjara (ini membuktikan bahwa benar onesimus ada diroma saat dia bertemu
dengan paulus). di dalam mengajukan permintaannya kepada filemon, paulus
berkata tentang kondisi onesimus saat ini yaitu:“Dahulu memang dia tidak
berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna bagimu maupun bagiku”. perkataan ini menjelaskan kepada
kita bahwa siapakah onesimus dahulu menurut filemon dan onesimus saat ini
menurut paulus. Onesimus dahulu adalah onesimus yang tidak berguna bagi
filemon, namun onesimus saat ini adalah onesimus yang berguna untuk filemon dan
paulus. Mari perhatikan kata-katanya, bahwa ketika filemon memberikan pandangan
terhadap seseorang dia hanya melihat sesuatu dari apakah berguna untuk dirinya
atau tidak, sangat berbeda dengan paulus, dia menilai seseorang bukan dari satu
sisi namun dari dua sisi yaitu “bagimu maupun bagiku”. paulus ingin menyampaikan juga pada kita bahwa ketika kita
menilai seseorang janganlah hanya dari 1 pribadi saja yaitu kita, namun ketika
kita menilai sesorang haruslah dari 2 pribadi di dalam Kristus. Manusia
terkadang sangat cepat menilai sesuatu dari apa yang dia lihat sesaat,
contohnya dari penampilan, masa lalu, wajah, dll, padahal tanpa kita sadari
ketika kita melihat hanya dari sisi kita saja itu sama saja dengan kita terlalu
cepat meghakimi orang lain (yak 2:1-4).
12-13 Pada
ayat 12 paulus menyebutkan bahwa onesimus adalah buah hatinya, dalam hal ini
muncul sebuah kedekatan antara paulus dengan onesimus, karena selama onesimus
di dalam penjara bersama dengan paulus, onesimus kemungkinan selalu melayani
paulus, berbincang-bincang dengan paulus dan belajar tentang Firman kepada
paulus. sehingga kemungkinan muncullah ungkapan paulus kepada onesimus yang
seperti itu. Pada ayat 13 paulus terkesan menyinggung filemon, karna paulus
mengatakan bahwa onesimus adalah seorang yang mengantikan peranan filemon yang
seharusnya menjadi pelayan paulus ketika dia ada di penjara, dari ayat ini juga
terbukti bahwa di dalam masa penahanan paulus di penjara roma, filemon tidak
pernah mengunjunginya.
14
Didalam
surat ini terlihat kalau paulus begitu sangat baik di dalam menggunakan
kata-kata halus untuk menegur seseorang. Paulus mengatakan kepada filemon bahwa
ketika dia berbuat baik, janganlah dia melakukannya itu seolah-olah karna
sebuah paksaan melainkan dengan sukarela. Dalam hal ini menurut saya ada 3 hal
yang menjadi alasan manusia dalam
melakukan sesuatu perbuatan (yang baik).
Yaitu:
1. Karena dia benar-benar Rela melakukannya
2.
Karena dia diminta untuk
melakukannya
3.
karena dia diperintah untuk
melakukannya
Hal sukarelalah yang paulus
inginkan ada di dalam filemon ketika dia menerima kembali onesimus untuk
kembali kepada dia dan tinggal lagi bersama-sama dengan dia.
15-19
dalam
ayat 15-16 adalah kunci dari seluruh pernyataan paulus dalam ayat 8-16. Dalam
ayat ini dinyatakan bagaimana seharusnya onesimus diterima kembali oleh filemon,
yaitu bukan “sebagai hamba” tetapi “lebih daripada hamba”, yaitu sebagai
saudara yang kekasih. Jadi paulus memastikan
bahwa hubungan tuan - hamba tidak begitu lagi penting, namun yang lebih penting
daripada semua itu adalah Hubungan itu telah diganti dengan persaudaraan
Kristen.
Paulus lebih meyakinkan onesimus lagi lewat perkataan “bagiku sudah demikian,
apalagi bagimu, baik secara manusia maupun
di dalam Tuhan.”. Paulus juga lebih meyakinkan filemon bahwa onesimus
telah menjadi lebih baik dengan cara menjaminkan dirinya
sendiri kepada filemon , dan menjaminkan segala sesuatu yang onesimus lakukan
nantinya jikalau merugikan filemon.
Salam penutup
Dalam salam
penutup paulus banyak menyebutkan orang-orang.
1.
Efapras => adalah seorang penyambung
lidah paulus kepada jemaat di kolose.(kolose 1: 7-8)
2.
Markus => adalah keponakan barnabas
yang menjadi penghibur paulus ketika dipenjara. (kolose 4:10)
3.
Aristarkus => adalah teman sepenjara
paulus. (kolose 4:10)
4.
Lukas => adalah seorang tabib (kolose
4: 14)
Kita telah melihat, permohonan Paulus dalam surat
Filemon adalah sebuah tulisan cerdas yang persuasif. Paulus memakai keahliannya
dalam berkata-kata untuk memengaruhi keputusan Filemon. Apa yang Paulus mohon,
yaitu perdamaian antara Filemon dan Onesimus pada satu pihak dan permintaan
pembebasan Onesimus sebagai persoalan yang lebih kompleks di pihak lain,
menunjukkan respons sosial Paulus. Respons sosial Paulus tetap dilakukan dalam
tata krama sosial yang berlaku; itu nyata lewat rasa hormat Paulus kepada
Filemon dengan mengirim Onesimus pulang kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar