Kamis, 23 Februari 2012

Belajar Tentang Surat Paulus Kepada Filemon

Surat                                              : Surat paulus kepada Filemon
Tertuju                                           : Filemon ( Orang kolose )
Penulis                                           : Paulus
Tema                                             : Perdamaian dan Kerelaan
Tanggal Penulisan                       : Sekitar 62 M, ditulis pada saat di penjara.

Latar Belakang : Surat Filemon adalah surat tersingkat/terpendek yang ditulis oleh Paulus pada saat dia ada di dalam penjara diroma.Surat ini ditujukan kepada Filemon yang ada di kota Kolose pada masa itu. Pada masa itu jarak dari kota Roma - Kolose kira-kira sekitar 10.000 km. Filemon adalah seorang hamba Tuhan, yang sangat penuh dengan kasih (ayat 5), dia senang memberitakan injil juga pada saat itu di kota kolose pada jaman itu.

       Salam : 1-3 Dari paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada filemon yang kekasih teman sekerja kami dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: “Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.”
    ð  Jika kita lihat salam paulus pada surat Filemon ini adanya perbedaan salam-salam paulus pada surat-suratnya yang
                       lain, ada 5 kategori salam yang disampaikan paulus dalam setiap suratnya:
1. Dari paulus, Rasul Yesus Kristus dan Hamba Yesus Kristus;
2. Dari paulus Rasul Yesus Kritus;
3. Dari paulus Hamba Yesus Kristus;
4. Dari paulus;
5. Dari paulus, seorang hukuman;
                                Dalam surat kepada filemon paulus menggunakan salam “Dari paulus, seorang hukuman karena Yesus Kristus”. Tentunya sangat berbeda dengan surat-suratnya yang lain, memang ketika saat itu kondisi paulus sedang ada di dalam penjara diroma oleh karena pemberitaan Injil Kristus, coba kita lihat pada kata “Karena Yesus Kristus” ,kalimat itu juga menunjukkan bahwa paulus “seseorang yang telah mengorbankan kebebasannya demi Yesus Kristus”. Dalam hal tentang salam ini, paulus seperti ingin meruntuhkan struktur perhambaan pada masa itu dari dalam (lewat perkataan) secara halus. Dan disini paulus juga ingin mengubah pandangan tentang hubungan tuan dan hamba untuk kembali kepada Injil Kristus Yesus.

Ucapan Syukur : 3-7 Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.
ð  Paulus dalam ungkapan ucapan syukur ini sepertinya ada sebuah penilaian tentang siapa dan bagaimana filemon itu. Bisa dilihat dari setiap penilaian-penilaian yang dituliskan oleh paulus : “karena aku telah mendengar Kasihmu kepada semua orang kudus”, “...tentang Imanmu kepada Tuhan”, “...persekutuanmu di dalam Iman”. Dari data ini kita bisa membayangkan seperti apa karakter filemon pada saat itu, dia adalah seseorang yang hidup dalam Kristus, penuh dengan kasih, dan seorang hamba Kristus. Namun, jika kita perhatikan dengan teliti kata-kata paulus pada ayat 5 dan ayat 7. “Kasihmu kepada semua orang kudus” (ayat 5) ó “...sebab hati orang-orang kudus”(ayat 7), akan ada yang menarik dikatakan paulus. ketika di ayat 5 paulus berkata “semua orang kudus” sedangkan di dalam ayat 7 paulus berkata “orang-orang kudus. Maksudnya adalah bahwa filemon dalam kasihnya tidak sepenuhnya menghiburkan hati semua orang kudus yang ada di kolose (semua berarti “keseluruhan orang-orang kudus”) melainkan kata paulus pada ayat 7, “hati orang-orang kudus (orang-orang kudus berarti “sebagian besar dari semua orang kudus”).
Dalam hal ini paulus ingin sedikit memperingati filemon lewat kata-kata / kalimat yang halus, yaitu dalam kalimat “semua orang kudus” dan “orang-orang kudus”. Yaitu paulus memperingatkan kepada filemon bahwa seharusnya dia bukan hanya menghiburkan hati orang-orang kudus saja melainkan hati semua orang kudus yang ada di kolose. dan selain itu Paulus juga seperti ingin mengingatkan kepada filemon bahwa dia seharusnya dalam memberikan Kasihnya dia tidak setengah-setengah namun dengan penuh dan utuh serta dengan penuh kerelaan kepada semua orang. Dalam ayat 6 paulus pun juga seperti terus mengingatkan filemon agar Imannya terus turut bekerja dalam mengerjakan pengetahuan akan yang baik diantara kita untuk Kristus.

Permintaan Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus : 8-22
Sebelum kita masuk dalam pembahasan ayat 8-22, mari kita kenali dahulu siapakah Onesimus itu. Dalam Kolose 4:9 ,Onesimus dikatakan berasal dari Kolose, dia bertemu dengan paulus ketika paulus dipenjarakan di roma saat itu. Banyak yang mengatakan bahwa onesimus lari dari kolose ke roma karena dia mencuri sesuatu dari tuannya yaitu filemon, ada juga yang berkata bahwa onesimus sengaja pergi ke roma untuk mendengarkan pengajaran dan bertemu dengan paulus, namun semuanya itu hanyalah sebuah dugaan. Itulah sedikit banyak tentang siapa onesimus.
Pada ayat 8-11 keseluruhan berisi tentang dimana paulus mengajukan kepada filemon tentang onesimus agar, filemon mau menerima onesimus kembali untuknya. Di dalam ayat 10 paulus berkata bahwa ia menemukan onesimus ketika dia ada didalam penjara (ini membuktikan bahwa benar onesimus ada diroma saat dia bertemu dengan paulus). di dalam mengajukan permintaannya kepada filemon, paulus berkata tentang kondisi onesimus saat ini yaitu:Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna bagimu maupun bagiku”. perkataan ini menjelaskan kepada kita bahwa siapakah onesimus dahulu menurut filemon dan onesimus saat ini menurut paulus. Onesimus dahulu adalah onesimus yang tidak berguna bagi filemon, namun onesimus saat ini adalah onesimus yang berguna untuk filemon dan paulus. Mari perhatikan kata-katanya, bahwa ketika filemon memberikan pandangan terhadap seseorang dia hanya melihat sesuatu dari apakah berguna untuk dirinya atau tidak, sangat berbeda dengan paulus, dia menilai seseorang bukan dari satu sisi namun dari dua sisi yaitu “bagimu maupun bagiku”. paulus ingin menyampaikan juga pada kita bahwa ketika kita menilai seseorang janganlah hanya dari 1 pribadi saja yaitu kita, namun ketika kita menilai sesorang haruslah dari 2 pribadi di dalam Kristus. Manusia terkadang sangat cepat menilai sesuatu dari apa yang dia lihat sesaat, contohnya dari penampilan, masa lalu, wajah, dll, padahal tanpa kita sadari ketika kita melihat hanya dari sisi kita saja itu sama saja dengan kita terlalu cepat meghakimi orang lain (yak 2:1-4).
                                12-13 Pada ayat 12 paulus menyebutkan bahwa onesimus adalah buah hatinya, dalam hal ini muncul sebuah kedekatan antara paulus dengan onesimus, karena selama onesimus di dalam penjara bersama dengan paulus, onesimus kemungkinan selalu melayani paulus, berbincang-bincang dengan paulus dan belajar tentang Firman kepada paulus. sehingga kemungkinan muncullah ungkapan paulus kepada onesimus yang seperti itu. Pada ayat 13 paulus terkesan menyinggung filemon, karna paulus mengatakan bahwa onesimus adalah seorang yang mengantikan peranan filemon yang seharusnya menjadi pelayan paulus ketika dia ada di penjara, dari ayat ini juga terbukti bahwa di dalam masa penahanan paulus di penjara roma, filemon tidak pernah mengunjunginya.
14 Didalam surat ini terlihat kalau paulus begitu sangat baik di dalam menggunakan kata-kata halus untuk menegur seseorang. Paulus mengatakan kepada filemon bahwa ketika dia berbuat baik, janganlah dia melakukannya itu seolah-olah karna sebuah paksaan melainkan dengan sukarela. Dalam hal ini menurut saya ada 3 hal yang menjadi alasan manusia  dalam melakukan sesuatu perbuatan (yang baik).
                Yaitu:     1. Karena dia benar-benar Rela melakukannya
                                                2. Karena dia diminta untuk melakukannya
                                                3. karena dia diperintah untuk melakukannya
                Hal sukarelalah yang paulus inginkan ada di dalam filemon ketika dia menerima kembali onesimus untuk kembali kepada dia dan tinggal lagi bersama-sama dengan dia.
                                15-19 dalam ayat 15-16 adalah kunci dari seluruh pernyataan paulus dalam ayat 8-16. Dalam ayat ini dinyatakan bagaimana seharusnya onesimus diterima kembali oleh filemon, yaitu bukan “sebagai hamba” tetapi “lebih daripada hamba”, yaitu sebagai saudara yang kekasih. Jadi paulus memastikan bahwa hubungan tuan - hamba tidak begitu lagi penting, namun yang lebih penting daripada semua itu adalah Hubungan itu telah diganti dengan persaudaraan Kristen. Paulus lebih meyakinkan onesimus lagi lewat perkataan “bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.”. Paulus juga lebih meyakinkan filemon bahwa onesimus telah  menjadi  lebih baik dengan cara menjaminkan dirinya sendiri kepada filemon , dan menjaminkan segala sesuatu yang onesimus lakukan nantinya jikalau merugikan filemon.

                Salam penutup
                                Dalam salam penutup paulus banyak menyebutkan orang-orang.
1.       Efapras => adalah seorang penyambung lidah paulus kepada jemaat di kolose.(kolose 1: 7-8)
2.       Markus => adalah keponakan barnabas yang menjadi penghibur paulus ketika dipenjara. (kolose 4:10)
3.       Aristarkus => adalah teman sepenjara paulus. (kolose 4:10)
4.       Lukas => adalah seorang tabib (kolose 4: 14)

Kita telah melihat, permohonan Paulus dalam surat Filemon adalah sebuah tulisan cerdas yang persuasif. Paulus memakai keahliannya dalam berkata-kata untuk memengaruhi keputusan Filemon. Apa yang Paulus mohon, yaitu perdamaian antara Filemon dan Onesimus pada satu pihak dan permintaan pembebasan Onesimus sebagai persoalan yang lebih kompleks di pihak lain, menunjukkan respons sosial Paulus. Respons sosial Paulus tetap dilakukan dalam tata krama sosial yang berlaku; itu nyata lewat rasa hormat Paulus kepada Filemon dengan mengirim Onesimus pulang kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar